Sabtu, 01 Maret 2014

Missing You Soooooo Bad

Sudah tiga kali berturut-turut, aku absen mengajar adik-adik Save Street Child Surabaya di Taman Bungkul. Rasanya kangeeeeen banget sama mereka, ga enak bangeeeeet, kayak ada yang hilang gitu...

Ini kali pertama dan semoga terakhir, aku absen ngajar (tapi sekalinya absen lama -.-). Mulai dari pertama kali aku gabung, aku selalu datang dikegiatan mengajar (kalau acara seperti piknik asik dan taman kata, aku memang ga pernah ikut, jumat sehat baru sekali ikut yang bener-bener ikut dari awal sampai akhir, sedangkan gathering pengajar, aku baru sekali ikut). Sebenarnya, aku pengin tetap bisa mengajar, tapi memang belum sekarang, se-ga-nya sampai minggu depan.

Ada beberapa orang yang bertanya mengapa aku mau mengajar padahal anak-anaknya 'menakutkan' dan padahal ga dibayar, malah ngeluarin uang. Mengapa aku mau berkorban buat orang yang bukan siapa-siapaku.

Sebenarnya, mereka bukan anak-anak yang menakutkan. Mereka sama seperti anak-anak yang lain, hanya keadaan dan lingkungan yang membuat mereka tampak berbeda dengan yang lainnya. Mereka sebenarnya adalah anak-anak manis, hanya lingkungan yang tidak mengajarkan mereka bersikap sopan dan bertutur-kata lembah-lembut. Maka dari itu, saya ingin membantu mereka menjadi anak-anak yang manis dan menunjukkan pada orang-orang yang mengganggapnya sebelah mata bahwa mereka BISA sama seperti anak-anak lainnya :). KALAU BUKAN KITA, SIAPA LAGI? *eaaaaa, nyontek jargonnya Save Street Child Surabaya :D*

Jujur, saat pertama mengajar, saya kaget, mereka tidak jarang membantah jika diingatkan, kata-kata kasar pun dengan mudah keluar dari mulut mereka. Tapi, saat ini, saya sudah sedikit terbiasa. Mereka membutuhkan teguran jika melakukan itu semua dan membalas bantahan mereka dengan kasih sayang, layaknya kita menyayangi saudara kita.

Susah ya? Lumayan, butuh kesabaran. Ga capek? Alhamdulillah, ga. Bener deh, mereka itu merupakan mood booster saya. Rasanya saya selalu punya kekuatan untuk terus menyiapkan bahan/permainan untuk pertemuan berikutnya, walaupun saya baru dapat mengerjakannya pada malam hari. Mereka membuat saya berarti karena kehadiran saya serasa dibutuhkan oleh mereka. Eits, jangan mikir yang muluk-muluk dulu! :D Sederhana saja, saat belajar dan mereka menghampiri saya untuk menanyakan tugas sekolah mereka atau mereka memberi feedback atas umpan yang saya beri, itu rasanya Subhanallah banget *senang luar biasa, capek hilang semua deh* :).

Ketika kita memberi materi, lalu mereka antusias atas penjelasan kita, atau ketika raut wajah gembira saat mereka mengerjakan evaluasi (soal) yang kita beri melalui permainan (untuk metode penyampaian materi dan evaluasi pengajaran, saya merasa sangat terbantu dengan ini), atau bahkan saat mereka mengatakan 'Kak, besok belajar lagi ya?' itu benar-benar menyenangkan dan tidak dapat digantikan oleh apapun. Mungkin terkesan lebay, but sure, they are my everything :). Makanya, saya sedih banget karena beberapa pertemuan terakhir ini, saya (terpaksa) absen.

Intermezo sebentar yaaa :)
Ini adalah gambar PIXEL MATH yang saya gunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi matematika mereka (kelas V SD).

Ini soalnya, sengaja saya cetak warna-warni agar menarik dan setiap lembar berisi satu soal agar tidak terkesan banyak soalnya :). Saya hanya mengatakan, "Kakak punya permainan. Gampang banget kok, kalian tinggal jawab pertanyaan yang sudah kakak cetak warna-warni ini dengan benar. Kalau jawaban kalian benar, kalian akan mendapati kalimat pada lembar jawaban". Dengan semangat mereka mengerjakan soal sebanyak 59 soal. Dan mereka sangat enjoy karena tidak 'terlihat' jumlah soalnya.

Bayangkan jika soal dicetak warna hitam dan disatukan menjadi selembar HVS penuh? Waaaah, stres duluan deh. Soal UN matematika aja cuma 40 soal, lha ini cuma permainan kok soalnya sampai 59 soal, hahahaha :D

And this is the answer sheet :) Mereka dapat menjawab dengan benar sehingga mereka menemukan kalimat yang tersembunyi di lembar jawaban itu, yaitu "I ❤ SSCS". SSCS adalah singkatan dari Save Street Child Surabaya :).


Sedangkan ini adalah gambar PIXEL MATH yang saya gunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi matematika murid les privat saya (kelas I SD).

Karena masih kelas I SD, maka soalnya pun 'hanya' seputar penjumlahan dan pengurangan dan berkisar 1 hingga 99. Soal saya tulis menggunakan kertas bufalo warna kuning dan hijau. Dia semangat loh :)

Daaan, lembar jawaban membentuk kalimat "I ❤ MATH". Saya sengaja memilih kalimat "I ❤ MATH" karena saya juga ingin memberi sugesti positif pada murid saya bahwa matematika adalah hal yang menyenangkan. SO, LET'S MAKE MATH PART OF OUR LIFE :). Matematika juga merupakan hal yang mudah karena tanpa kita sadari, kita telah melibatkan matematika dalam hidup kita, misalnya saat membeli makanan dan minuman di kantin. Bukankah inti dari matematika HANYA penjumlahan dan pengurangan? Kedua hal tersebut sangat mudah kan?:)
Murid saya ini mewarnainya menggunakan 2 warna, sesuai dengan warna soal. Jika soal berwarna hijau, maka dia akan memberi warna hijau di kotak jawabannya, begitu pula jika soalnya berwarna kuning. Maka dari itu, lembar jawaban ini berwarna hijau dan kuning, seperti warna soalnya :)


Balik lagi ke topik nih:
Mungkin, kebahagiaan bersama mereka yang membuat saya tidak merasa rugi karena harus 'bekerja' untuk mereka tanpa bayaran. Saya rasa, kebahagiaan yang saya terima dari kebersamaan dengan mereka adalah bayaran yang jauh lebih dari cukup. Boro-boro merasa rugi, saya malah bersyukur dan banyak belajar dari mereka. Misalnya mengenai kemandirian dan 'keras'nya hidup ini. Saya yang tidak perlu panas-panas atau bahkan hujan-hujan demi rupiah, masih sering kurang bersyukur. Sedangkan mereka, anak-anak kecil, harus panas-panas dan hujan-hujan lebih dahulu untuk mendapat uang agar mereka bisa makan dan diizinkan untuk belajar bersama kami, masih bisa tersenyum tulus dan tertawa lepas.

Mereka ini ga jarang loh belajar sambil membawa barang dagangan mereka. Bahkan di daerah belajar yang lain, ada anak yang dapat mulai belajar jika barang jualannya telah terjual habis. Rasanya itu yaaa Masyaallah, kasihan sekali :(. Bahkan ada yang ga pakai sandal. Suatu saat, saat murid les privat saya melihat foto beberapa adek-adek Save Street Child Surabaya ini



bertanya, "Loh, Bu, ini kok ga pake sandal?". Disinilah kesempatan saya mengajarkan murid saya itu untuk bersyukur karena mereka dapat bersekolah di sekolah yang sangat baik, bisa les apapun bahkan dengan mendatangkan guru ke rumah, dapat makan apapun dan kapanpun tanpa harus berjualan terlebih dahulu, liburan bahkan bisa sampai ke luar negeri, dan atas kemewahan lain yang mereka dapatkan. Cara bersyukurnya, 'cukup' dengan belajar yang rajin dan berprestasi. Sekarang, murid saya itu cukup sering bertanya, "Ibu habis ini mau baksos?" setelah saya mengajar mereka di sore hari karena mereka tahu saya mengajar di Taman Bungkul pukul 19.00.

Adik-adik, terima kasih karena kalian telah membuat hidupku lebih berwarna, semoga kita masih bisa bertemu dan bersama sampai kapanpun, aamiin :)

1 komentar:

  1. S1288poker Agen Poker Terpercaya No 1 di Indonesia.
    Ayo rasakan bermain Poker Online Uang Asli, dengan kualitas server terbaik di Indonesia, serta tampilan terbaru.
    S1288poker, Agen Poker yang akan memberikan jaminan keamanan dalam bermain Poker Online tanpa robot.
    Kami akan dengan senantiasa selalu memberikan pelayanan terbaik selama 24 jam setiap harinya. (PIN BBM : 7AC8D76B)

    BalasHapus