Kamis, 17 April 2014

FIFTH DAY: Six THINGS I WISH I Had NEVER Done

Hallo bloggy, selamat malaaam :D

Ini hari kelima saya ikut blog challenge lhooo :)

Tema hari ini membuat saya mengingat hal-hal yang tidak saya syukuri. Dengan adanya harapan tidak melakukan suatu/beberapa hal (yang berarti kesalahan sehingga menimbulkan penyesalan, karena melahirkan kegagalan, dan menyebabkan kita merasakan sedih), kita berarti BELUM BISA mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang kita alami, terutama hikmah dari KETIDAKSENGAJAAN melakukan kesalahan.

Saya menyadari bahwa apa yang telah terjadi sebenarnya atas kehendak-Nya dan itu adalah yang terbaik dari-Nya, Yang Maha Mengetahui, untuk kita.

Tapi, hal-hal berikut, yang tidak pernah saya harapkan untuk saya kerjakan, dapat menyadarkan saya bahwa tanpa hal-hal berikut, saya tidak bisa seperti sekarang. Bisa jadi, tanpa hal-hal berikut, saya menjadi lebih buruk dari sekarang, meskipun juga bisa jadi membuat saya lebih baik dari saya sekarang.

Tapi, sesungguhnya, tiada yang yang perlu disesalkan. Ambil hikmahnya, dan berusahalah menjadi lebih baik berbekal pengalaman kita masing-masing dan belajar dari pengalaman orang lain.


So, LET'S BE GRATEFUL bloggy! :)

Hal-hal tersebut adalah:

1. Seandainya saya sangat fokus pada bimbingan belajar untuk SNMPTN, saya MUNGKIN bisa mendapatkan tempat duduk di Universitas Indonesia.

Saya sangat ingin kuliah di UI.

Saya sadar, kemampuan IQ saya, biasa-biasa saja. Saya bukan tipikal orang yang mudah memahami materi. Saya perlu usaha berkali-kali lipat dari orang lain untuk mendapatkan hasil yang baik. Seharusnya, saat bimbingan, saya sadar kemampuan saya itu sehingga saya seharusnya belajar, belajar, belajar, refreshing, bukan belajar, belajar, refreshing, refreshing, atau bahkan belajar, refreshing, refreshing, refreshing :D.

Saya juga sadar bahwa saya juga bukan berasal dari keluarga berekonomi menengah ke atas sehingga kami tidak cukup mampu masuk UI melalui jalur mandiri yang biayanya cukup mahal. Satu-satunya jalur menuju UI yang memungkinkan kami menjangkaunya adalah jalur SNMPTN.

Bisa dibayangkan kan bagaimana persaingan SNMPTN?

Buanyak!

Kedua hal itulah yang seharusnya saya ingat dan jadikan alarm, tapi sepertinya saya melupakan mereka.

2. Seandainya saya lebih tekun belajar Bahasa Inggris, saya akan mahir berbahasa Inggris dan mendapat skor TOEFL yang tinggi sehingga MUNGKIN saat ini, saya menjadi mahasiswa program magister di universitas yang saya inginkan dengan beasiswa. Atau bisa jadi, saya telah masuk dalam keluarga PT Pertamina, yang menyaratkan pendaftar memiliki skor TOEFL sama besar dengan skor pendaftar program magister (tanpa beasiswa lhooo, kalau mau beasiswa, ya makin tinggi skor yang perlu kita capai karena itu adalah ketetapan pihak penyedia beasiswa :)).

3. Seandainya saya tetap memilih berolahraga daripada melanjutkan tidur setelah Shalat Shubuh dan makan lebih banyak sayur dan buah daripada bakery, coklat, dan cemilan lainnya, MUNGKIN saat ini, saya tetap bertubuh semampai, seperti saat saya duduk di kelas XI, walaupun saya sering donor (sebenarnya, donor dapat menyebabkan kegemukan bener ga sih? Sejujurnya, saya ga percaya, I don't find relation between donor darah and weight gain). Apalah artinya bertubuh semampai jika kita tidak menolong orang-orang yang membutuhkan darah kita padahal kita bisa? Nothing!

4. Seandainya saya lebih hemat, MUNGKIN tabungan saya lebih banyak dan dapat membuat saya berbagi dalam jumlah yang lebih banyak kepada orang lain.

5. Seandainya saya telah membiasakan diri untuk menulis sejak lebih awal, MUNGKIN saya telah dapat menghasilkan lebih banyak tulisan yang lebih baik daripada jumlah tulisan dan gaya bahasa penulisan saya saat ini. MUNGKIN juga membuat saya melahirkan buku (setidaknya satu buku) dan membuat saya (lebih) terkenal dari saat ini (saat ini kan hanya teman-teman dan temannya teman-teman sekolah, kuliah, kampus saya. Yang luar negeri, yang belum pernah ketemu, belum ada yang kenal saya kan? :D :D :D *maksudnya kayak J. K. Rowling, yang meskipun saya dan banyak orang-orang Indonesia yang ga pernah ketemu dia, kita semua 'kenal' dia*)

6. Seandainya saya jujur pada diri sendiri lebih awal bahwa mengajar adalah salah satu minat saya, MUNGKIN saat ini saya telah dapat lebih mahir dalam mengajar
(ga seperti sekarang yang masih meraba-raba) karena minat mengajar telah terarah lebih awal.



Mengapa kata 'mungkin' pada keenam nomer di atas saya tulis KAPITAL dan saya cetak bold? Karena itu semua hanya kemungkinan. Bisa jadi, walaupun saya tidak melakukan keenam hal di atas, saya tidak menjadi yang saya harapkan, yang saya impikan.

Karena memang, INILAH yang TERBAIK bagi saya, INILAH JALAN HIDUP saya, INILAH TAKDIR saya, INILAH yang telah ALLAH TETAPKAN di LAUH MAHFUZH :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar