Sabtu, 19 April 2014

SEVENTH DAY: Four TURN OFFS

Hai bloggy :D

Ga terasa, ini sudah hari ke-7 saya mengikuti blog challenge, dan betapa senangnya saya masih bisa bertahan :D.

Akhirnyaaa, saya dapat posting ini setelah listrik tadi sempat padam. Hahaha, iya lho, tadi setelah Maghrib, di tempat saya padam. Sudah ketir-ketir listrik padam sampai tengah malam dan ga bisa memenuhi challenge :D.

Hari ini saya akan menyampaikan 4 hal yang akan saya 'matikan' :D. Mereka adalah:

1. Smokers

Sejak kecil, saya sudah sangat tidak menyukai asap rokok, terhadap perokoknya, saya merasa agak gimanaaa gitu. Kesannya perokok itu jorok (meskipun ga semua sih, tapi saya sudah terlanjur (maaf) jijik. Bahkan, percaya ga percaya, saya juga jijik pada tokoh cerita dalam novel yang perokok. Iya, saya jijik meski itu hanya tokoh yang penampakannya ga ada karena hanya ada di cerita fiksi!).

Saya selalu pusing dan mau muntah kalau ada bau asap rokok. Setelah saya mengetahui bahaya rokok, saya makin senang saat saya sudah sejak lama tidak menyukai asap rokok (ternyata perokok pasif itu lebih beresiko terhadap segala penyakit yang berhubungan dengan pernapasan lhooo).


Saking berusahanya saya menjaga jarak dengan asap rokok, saya hampir selalu naik kendaraan umum yang bebas asap rokok, misalnya naik bus patas dan kereta bisnis. Saya jika sangaaat terpaksa, baru naik kelas ekonomi.

Bagi perokok yang membaca posting saya ini, TOLONG matikan asap rokok Anda demi kenyamanan kita semua. Kalau Anda masih butuh waktu untuk berhenti, SILAHKAN Anda MEROKOK di ruangan yang HANYA ada ANDA dan PEROKOK LAINNYA, bukan di tempat yang ada orang lain yang yang tidak merokok. Karena jika Anda masih merokok di depan orang yang bukan merokok, Anda sama saja dengan mengajak orang tersebut mati bersama Anda.

TOLONG INGAT bahwa Anda juga hidup dengan banyak orang yang menginginkan udara bersih untuk bernapas...


Beruntung bapak saya bukan perokok dan sama-sama tidak menyukai perokok :). Yunaraya juga, hehehe :D.

2. Orang yang Berantakan

Haduh, saya paling ga suka 'hidup' dengan orang yang berantakan, naruh barang geletakan di mana-mana. Orang yang gini ini menurut saya kemproh. Naruh kunci, kacamata, kaos kaki, dan sebagainya di sembarang tempat itu buat saya ilfil juga. Saya jadi mikir, 'Orang ini dulu di sekolah ga diajarin ya, dimana seharusnya naruh kunci, kacamata, kaos kaki, baju kotor, handuk, dan sebagainya?????'.

Selain bikin mata sepet karena lihat kaos kaki di kursi, handuk di kursi makan, baju kotor geletakan di lantai, dan sebagainya, orang berantakan itu nyusahin orang lain *haduh maaf ya, bahasanya kasar banget, saya sudah ga menemukan bahasa yang sedikit lebih baik ini*. Kemarin masuk rumah enak aja, taruh kunci di sana-sini, giliran besok waktu mau pakai motor serumah jadi direpotkan, 'Mana kunci motorku, mana kacamataku, dan lain-lain' -_____________-. Dalam hati mah saya bilang, 'Lha kemarin ditaruh mana lho, kebiasaan deh, makanya naruhnya geletakan sih. Maaf-maf deh ga bisa bantu sekarang, dibantu sekali, dua kali, tetep aja kok. Diingetin juga malah diabaikan. Sekarang, selamat mencari aja deh!'.

Bukan saya ga empati dan ga mau membantu. Untuk masalah kunci, saya sudah pernah mengusulkan untuk ada cantolan khusus tempat kunci, dimana semua orang di rumah itu HARUS SELALU meletakkan kunci di cantolan itu setelah memakai motor sehingga sewaktu-waktu saat membutuhkan motor, waktu tidak akan habis HANYA untuk mencari sebuah kunci. Tapi bloggy tau, apa jawaban orang ini? Dia dengan santainya mengatakan bahwa 'setiap orang kan punya karakteristik sendiri-sendiri'.

Halloooooo, saya juga tau Anda dan saya itu bedaaaaaaa sekali, sangaaaaaaaaaat beda!!! Tapi, saya hanya membantu Anda menyelesaikan masalah Anda tentang kunci dan barang-barang Anda. Toh kalau CUMA kebiasaan berantakan itu BISA dilatih/dibiasakan untuk lebih teratur, setidaknya HANYA DEMI UNTUK TIDAK MEMBUAT ORANG LAIN REPOT ATAS KECEROBOHAN ANDA SENDIRI.

Lagipula, apa Anda tidak rugi karena Anda harus tidak memakai kacamata beberapa hari, lalu membeli kacamata baru karena entah dimana Anda meletakkan kacamata. Kalau ga merasa rugi sih ya ga papa, tapi TOLONG, jangan libatkan orang lain dalam kebiasaan buruk Anda itu, yang tidak ada niat sedikitpun dari Anda untuk mengubahnya!

*curhat, saking sebelnya! T.T Tapi bersyukur keluarga saya ga berantakan. Bapak, ibu, dan adik saya sangat rapi. Yeah, we are a neat family! :)*

3. Orang yang Suka Cari Perhatian

Orang yang ga kalah mengganggu bagi saya adalah orang yang suka mencari perhatian. Entah dengan manja yang teramat sangat, lebay, atau pura-pura ga ngerti supaya kita menjelaskan dan 'berfokus' padanya. Singkat kata, saya ga suka sama orang yang OVERACTING.

Kalau mau dapat perhatian, ya tunjukkan kemampuan Anda (sewajarnya aja, ga usah sok, yakin deh sehebat-hebatnya Anda masih ada yang lebih hebat dari Anda kok, kan di atas langit masih ada langit).

4. Pemarah

Orang yang ga kalah menyebalkannya bagi saya adalah pemarah. Kata pemarah di sini, mencakup orang yang berwatak keras, maunya menang sendiri, atau bahkan 'hanya' orang yang gaya bicaranya keras.

Bagi saya yang sangat sensitif, merasa keder duluan setiap kali melihat orang yang wajahnya kaku, ga ada ramah-ramahnya sama sekali. Dan akan menjadi 'penyesalan' bertemu dengannya saat tahu dia orang yang pemarah. Dalam hati, tentu sudah berkali-kali berkata, 'Ya Allah, demi apa Engkau mempertemukanku dengan mahkluk macam ini?' *nahan nangis*

Orang macam begini-ini terlihat ga punya hati :( :( :(.



Bloggy, tolong Anda jangan menjadi empat hal yang telah saya sebutkan di atas ya?

I love you :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar